UPDATE MALAYSIA VS FILIPINA KASUS SABAH Filipina Klaim Sabah Bukan Milik Malaysia
UPDATE MALAYSIA VS FILIPINA KASUS SABAH Filipina Klaim Sabah Bukan Milik Malaysia. Para pejabat Filipina berkali-kali mengatakan agar tidak menyebut Sabah sebagai bagian dari Malaysia, dan mengingatkan perintah bekas seorang presiden Filipina lima tahun yang lalu. Lihat harga PS4 vs PS3 update terbaru.
Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan, perintah itu masih berlaku, dan sikap ini dipercaya para analis sebagai signal jelas bahwa pemerintah Filipina belum berniat menghapus klaimnya terhadap Sabah.
Dalam Edaran Memorandum yang diterbitkan pendahulu Presiden Benigno Aquino III, yang melarang para pejabat Filipina membuat pernyataan mengenai “pengakuan kedaulatan negara” terhadap Sabah.
Dokumen-dokumen resmi mungkin juga tak menyebut Sabah sebagai “bagian dari teritori nasioanal/federal yang lebih besar”, suatu pernyataan yang jelas-jelas merujuk kepada Malaysia. Media mengutip para pejabat Deplu Filipina yang mengatakan “edaran memo yang ada sekarang tak pernah diamandem atau diubah”.
Untuk pertama kali dalam setengah abad, Sabah menjadi titik yang gampang menyala di antara dua negara bertetangga setelah 200 pengikut kesultanan Sulu pimpinan Jamalul Kiram III menyusup ke desa pantai di Lahad Datu pada bulan lalu demi memperkuat klaim mereka.
Meskipun Presiden Aquino mengutuk penyusupan ini, tapi masalah Sabah menjadi perhatian Filipina. Klaim ini tentu berhubungan dengan klaim kesultanan Sulu pada akhir abad ke-19. Aquino memerintahkan para ahli hukum Filipina melakukan penyelidikan terhadap klaim Sabah ini, karena pemerintah Filipina tidak pernah menghapusnya.
Ahli hukum internasional Harry Roque mengatakan kepada para pejabat Filipina bahwa edaran memo tersebut sudah “merupakan indikasi sangat jelas” bahwa pemerintahan Aquino tetap menegakkan klaim terhadap Sabah. Kabar terbaru Filipina vs Malaysia pemerintah Filipina klaim Sabah.
Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan, perintah itu masih berlaku, dan sikap ini dipercaya para analis sebagai signal jelas bahwa pemerintah Filipina belum berniat menghapus klaimnya terhadap Sabah.
Dalam Edaran Memorandum yang diterbitkan pendahulu Presiden Benigno Aquino III, yang melarang para pejabat Filipina membuat pernyataan mengenai “pengakuan kedaulatan negara” terhadap Sabah.
Dokumen-dokumen resmi mungkin juga tak menyebut Sabah sebagai “bagian dari teritori nasioanal/federal yang lebih besar”, suatu pernyataan yang jelas-jelas merujuk kepada Malaysia. Media mengutip para pejabat Deplu Filipina yang mengatakan “edaran memo yang ada sekarang tak pernah diamandem atau diubah”.
Untuk pertama kali dalam setengah abad, Sabah menjadi titik yang gampang menyala di antara dua negara bertetangga setelah 200 pengikut kesultanan Sulu pimpinan Jamalul Kiram III menyusup ke desa pantai di Lahad Datu pada bulan lalu demi memperkuat klaim mereka.
Meskipun Presiden Aquino mengutuk penyusupan ini, tapi masalah Sabah menjadi perhatian Filipina. Klaim ini tentu berhubungan dengan klaim kesultanan Sulu pada akhir abad ke-19. Aquino memerintahkan para ahli hukum Filipina melakukan penyelidikan terhadap klaim Sabah ini, karena pemerintah Filipina tidak pernah menghapusnya.
Ahli hukum internasional Harry Roque mengatakan kepada para pejabat Filipina bahwa edaran memo tersebut sudah “merupakan indikasi sangat jelas” bahwa pemerintahan Aquino tetap menegakkan klaim terhadap Sabah. Kabar terbaru Filipina vs Malaysia pemerintah Filipina klaim Sabah.
Comments
Post a Comment